Tadinya sih cuma pengen ngelihat Hideki takizawa yang kiyuuuuutttttttttt banget. Tapi ternyata dorama ini bisa jadi mood booster >w<
Tapi tapi tapi.....karena sibuk dan segala macemnya, jadi cuma ditonton episode pertama dan episode final aja. Ahahahahakkkkk xD
Episode pertama, dibuka dengan segala kekacauan, episode terakhir juga masih dengan segala kekacauan. Tamaki Aso dihadapkan pada dua pilihan sulit. Pilihan pertama adalah sebuah pilihan besar dan pastinya dengan segala tawaran menarik. Pilihan kedua adalah sebuah pilihan kecil yang tidak menawarkan apa-apa. Saat dia dihadapkan ada pilihan itu, dia memikirkan sebaik-baiknya. Awalnya Aso lebih memilih sebuah pilihan besar, yang akan membuat hidup atau status sosialnya lebih baik lagi. Tentu aja pilihan besar itu harus dibayar dengan kerja keras yang pastinya akan menjadi beban besar buat Aso.
Di pilihan kedua, Aso mungkin nggak akan menjadi siapa-siapa. Pilihan kecil yang sebenarnya tidak akan menyulitkan hidupnya. Tapi pilihan kedua itu, ternyata telah mengingatkannya tentang arti hidup yang sesungguhnya. Kebahagian kecil yang berhasil membuat hidupnya lebih baik dan lebih ringan. Kemudian Aso sadar, impiannya sejak kecil telah terlupakan karena dia lebih serius mengejar status sosial. Dia melupakan tentang arti bahagia yang sesungguh. Seseorang tidak harus selalu melakukan hal-hal besar untuk membuatnya terlihat hebat. Hal sekecil apapun, kalau kita lakukan dengan sungguh-sungguh, pastinya akan membuat kita merasa sangat baik. Besar belum tentu baik, dan kecil belum tentu tidak berarti apa-apa.
Sekian. Haha...
Sebenarnya ini nggak bisa disebut sebagai review juga ya? Kan aku cuma nonton episode awal dan akhir aja. Nanti deh, kalau ada waktu aku tonton full 11 episode.