BRB---------> buka google-----> typing "Ayumi Hamasaki Plastic Surgery "
Oh....
My.....
God.....
....ternyata....baru tahu aku :|
Dah lah, biar aja deh. Ini dua lagu kesukaanku.
Kok, kalo diperhatiin baik-baik, wajahnya ayumi hampir selalu beda dari waktu ke waktu. Kayak matanya, hidungnya, bibirnya....semacem plastic surgery, iya kah? BRB---------> buka google-----> typing "Ayumi Hamasaki Plastic Surgery " Oh.... My..... God..... ....ternyata....baru tahu aku :| Dah lah, biar aja deh. Ini dua lagu kesukaanku. Chris Isaak.....suaranya sexy banget!! Lebih sexy dari Morrissey :| Vibra-nya itu agak mendesah-desah gimana gituuuu..... AAAAAAAAAAA......kalo begini caranya gimana bisa move on dari si Mr GREY. Dengerin wicked game, kok jadi kepikiran si Grey :| I never dreamed that I'd meet somebody like you. Lagi suka dua lagunya Beyonce. Emosional banget suaranya. Keren.... If I were a boy
Your love is king Crown you with my heart Your love is king Never need to part Sedang menggunakan "Your Love Is King - Sade" sebagai ringtone Blackberry. Ya...ya....berhubung masih terkena efek CTG, jadi gak tahan untuk nggak mencobanya sebagai ringtone. Not bad.... :) Sebelumnya aku pakai Für Elise. Dan untuk ringtone ponsel satunya lagi aku pakai warwick avenue. Kalau alarm aku pakai "Fly me to the moon." Bukan untuk ngebangunin aku tidur sih, tapi untuk mengingatkan jam aja. Ini Sudah jam delapan, ini sudah jam sekian. Suka lupa waktu soalnya -_- Berhubungan dengan masalah waktu, tadi pagi aku hampir lupa waktu karena keasyikan ngetik novel. Aku udah sampai di dua bab terakhir. Tiba-tiba alarm berbunyi, aku matiin dan aku lanjutin ngetik, nggak lama kemudian, aku sadar. "SIAL! Aku harus kerja." .....aku langsung berhenti ngetik. Padahal itu udah di ujung bab banget, di adegan kissing pulakkkkkkk!!! ARHHHH! Aku langsung ngejauhin laptop, ngelempar bantal dan selimut! Udah mau jam sembilan dan aku belum mandi?! Buru-buru banget deh siap-siap kerjanya. Aku ngebawa laptop, nggak biasanya aku ngebawa laptop ke tempat kerja, kalau bukan karena ada urusan penting banget. Keluar dari rumah aku sambil dengerin Violin concerto - Bach, nggak biasanya juga aku dengerin musik dalam perjalanan. Tapi pagi tadi, aku harus mendengarkan musik supaya aku tenang, dan nggak melupakan adegan yang terputus itu. Adegan cerita itu.....adegan kissing.....adegan perpisahan pulaaakkkk. Kalau aku mikirin macem-macem, nanti hilang deh itu kelanjutannya. Di jalan, tiba-tiba aku keinget sama lagu "The Distance - Evan and Jaron" Sial! Itu lagu kenapa bisa cocok sama adegan yang aku tulis??? Akhirnya aku dengerin lagu itu, aku ulang, dan ulang terus, dan entah udah berapa kali aku mengulangnya. Ini aja aku nulis sambil dengerin lagu "The Distance" Kok bisa pas gitu sih? :| Tapi aku bingung sama bait terakhir liriknya. It's hard to remember As long as you're away When I find solace There's only one way Apa? Maksudnya dia mau nyerah gitu? Atau berusaha untuk mendapatkan gadisnya kembali? "The Distance" Oh, God. Can I just finish my story without change my mind every single day? Itulah permasalahan yang sering muncul. Terutama di saat-saat terakhir cerita akan berakhir, kenapa tiba-tiba banyak bermunculan ide yang lebih baik dari sebelumnya. Padahal aku harus segera menyelesaikan kelanjutan cerita. Kalau aku terus mengubahnya, dan biasanya setiap perubahan selalu mempengaruhi cerita sebelum dan sesudahnya, itu hanya semakin memperpanjang waktuku untuk menyelesaikan cerita. Dan kenapa, ide bagus selalu muncul di kondisi yang tidak bagus, di saat aku sedang dalam perjalanan, atau ketika harus bekerja. Aku nggak bisa menulis mereka! Dan ketika ada waktu luang, ide bagus tiba-tiba menghilang......sampai aku harus mengumpulkan semua kekuatan untuk bisa melanjutkan lagi.
I hate blank paper. Ideku nggak pernah bisa aku pikirkan. Itu datang dengan sendirinya, dan tiba-tiba melesat seperti bintang jatuh. Harus segera aku kerjakan, atau sensasinya hilang. Konsep awal cerita aku udah yakin, makin lama, makin buyar dari konsep awal karena ide-ide lain, mulai muncul dan menggeser ide awal yang terlihat sangat BIASA banget. *Sedang berjuang menyelesaikan satu judul novel - lagi* Siapa sih David Guetta ? Dia ini seorang DJ & Produser house musik asal Perancis. Baru aku kenal benar-benar beberapa hari yang lalu (TELAT), dulu cuma kenal selintas aja dan sekarang tiba-tiba aku udah jatuh cinta sama semua hasil karya dia!! Padahal baru minggu lalu masukin Bach ke playlist! Sekarang langsung belok ke House Music -___- Aku suka David Guetta!! Dengerin pakai earphone volume full, sampai aku nggak bisa dengar apa-apa kecuali musik yang lagi berdentang. Arhhhh....this feeling so amazing!! Looks like I wanna Run!! Run! Run! And I dont wanna stop. (Aku pakai earphone, karena nggak mau dibilang mengganggu dengan suara yang berisik) Mulai nggak bisa keep calm lagiiiiii. I’m on fire. Yihaaaaaaa. I love my heart beat. Dan aku gak nyangka sama sekali kalau aku bisa menulis cerita dengan tenang, sambil mendengarkan lagu ini. Ajaib banget kan? .....and Damn! I love this sexy bitch! Ih, nyesek banget ini. Udah lama banget banget banget nggak pernah nyesek kayak gini setelah nonton film. Malahan tanpa sadar, airmata udah mengalir.
Why? Karena aku baru aja selesai menonton film. Another english roman tale. "Becoming Jane" ** Jane Austen, seorang wanita muda yang mempunyai pemikiran berbeda dari wanita-wanita seusianya pada jamannya saat itu. Inggris di masa lampau. Dia menyukai sastra, dan itulah sebabnya dia menulis segala hal yang ada di pikirannya. Kehidupannya berjalan lurus, sampai akhirnya datanglah seorang pria muda bernama Tom lefroy. Tom pria muda yang hidupnya ditunjang oleh sang paman. Tom mempunyai tanggung jawab untuk menghidupi keluarganya dan karena dia belum memiliki apa-apa, jadi dia harus bergantung pada pamannya yang seorang hakim tinggi. Tom Lefroy belajar untuk menjadi seorang pengacara. Saat Jane membacakan karangannya untuk memberi pujian pada saudarinya yang akan menikah, Tom datang dan membuat jeda sesaat. Jane melanjutkan bacaannya di hadapan banyak orang yang menikmati tulisannya. Tapi tidak Tom Lefroy yang meremehkan tulisan Jane. Tanpa sengaja, Jane mendengar bisik-bisik Tom yang meremehkan tulisannya. Lalu Jane marah dan menghambur ke kamarnya untuk membakar kertas yang tadi dia bacakan untuk saudarinya dan semua orang. Dia kembali memeriksa tulisannya yang lain, dan sadar....kalau Tom benar. Tulisan Jane tidaklah bagus. Itu hanya sebuah kepuasaan sesaat. Suatu pagi, Tom merasa kesal karena disuruh jalan-jalan di daerah pedesaan yang hanya terdapat pohon dan jalanan becek. Tapi dia tanpa sengaja bertemu dengan Jane yang juga sedang berjalan di sekitarnya. Mereka sedikit berdebat, tapi sejak saat itu keduanya jadi sering bersitegang. Tom tahu, kalau Jane tidaklah lemah seperti wanita-wanita yang lainnya. Jane kuat, pintar, dan menyenangkan. Ketika mereka tanpa sengaja bertemu di perpustakaan, Tom memberi sebuah buku untuk dibaca oleh Jane. Buku ini sungguh membuat Jane terkesan. Hubungan keduanya perlahan membaik. Tanpa diduga, Mr Wisley keponakan dari seorang wanita kaya di Hampshire – tempat Jane tinggal, menyatakan kalau dia menyukai Jane dan ingin meminang Jane menjadi istrinya. Jane menolak. Menurutnya, pernikahan harus berdasarkan kasih sayang, bukan berdasarkan status ataupun kelebihan material yang lainnya. Mr Wisley memang sudah menyukai Jane sejak pertama kali mereka bertemu, tapi sayangnya Jane tidak memiliki perasaan apa-apa selain rasa hormat sebagai seorang kenalan. Ketika Jane menghadiri acara pesta dansa di kediaman Mr Wisley, dia kembali berdansa dengan Mr wisley. Di tengah dansa yang berputar, Jane mendapati dirinya berhadapan dengan Tom Lefroy. Suasana hati Jane yang sedang murung, mendadak berbunga-bunga. Jane keluar dari acara pesta dansa. Lalu diam-diam Tom juga mengikutinya. Mendengar kabar bahwa Jane akan bertunangan dengan Mr Wisley, Tom memberikan selamat. Tapi Jane sedih, karena dia tidak menginginkan perjodohan itu. Jane, yang sedang kalut, menatap Tom lalu menciumnya. Awalnya Tom bergeming dan tubuhnya kaku. Tapi secara amat sangat perlahan, dia merespon ciuman Jane. Mereka pun berciuman dengan sangat intens. Jane sedih, karena besok Tom akan pergi dari desanya dan kembali ke london. Sadarlah apa yang dirasakan Jane selama ini adalah cinta. Dia cinta sama Tom, dan Tom juga cinta sama Tom. Setelah pembicaraan singkatnya dengan Jane, Tom bilang “I’m Yours. Heart and Soul.” Jane menjadi semakin yakin pada perasaannya. Lalu dia mengunjungi Tom di London bersama dengan sepupu dan saudara laki-lakinya. Disana dia bertemu lagi dengan Tom. Di rumah pamannya Tom. Setelah beberapa kali menetapkan hati, Tom bermaksud untuk memberitahu pada Pamannya kalau dia mencintai Jane. Sayangnya, begitu pamannya tahu, Tom ditentang habis-habisan karena mereka tidak bisa hidup hanya dengan cinta. Kalau Tom mau pergi dengan Jane, itu artinya Tom menelantarkan keluargannya yang dibiayai oleh pamannya. Tom kalut dan bimbang. Dia memang mencintai Jane, tapi dia juga nggak bisa menelantarkan keluarganya, dan saudaranya. Akhirnya Tom berkata kalau dia tidak bisa, dan Jane pergi meninggalkan Tom dengan hati yang hancur berkeping-keping. Jane kembali ke Hampshire dan keadaannya semakin buruk waktu mendengar Tom sudah bertunangan. Ketika dia tanpa sengaja mengetahui bahwa Tom juga sedang berada di Hampshire Jane semakin tidak karuan. Suatu hari, mereka kembali bertemu di tengah hutan. Tom menyatakan penyesalannya karena tidak bisa membuat keputusan yang berani. Tapi ketika dia melihat Jane lagi, dia sudah pasrah untuk membiarkan perasaannya pada Jane. Dia mencium Jane dengan paksa. Dia ingin Jane. Dia rela meninggalkan segalanya demi Jane. Dan akhirnya dia juga meminta Jane untuk kawin lari dengannya. Keesokan harinya, pagi-pagi sekali mereka pergi meninggalan Hampshire secara diam-diam. Sayangnya, di tengah perjalanan Jane menemukan surat yang terjatuh dari dalam saku Tom. Surat dari saudaranya Tom tentang kiriman uang. Perlahan Jane mulai sadar, kalau Tom pergi dengan Jane, itu artinya Jane menyebabkan keluarga Tom terlantar. Jane sedih. Dan memutuskan untuk kembali ke rumahnya untuk meninggalkan Tom. Padahal Tom sudah meyakinkan Jane kalau dia akan berusaha untuk bekerja agar bisa tetap mengirimi keluarganya uang. Tapi Jane, tetap bersikeras bahwa mereka tidak harusnya bersama. Putus deh :( Jane kembali ke desanya dengan perasaan hancur. Tapi berkat perkenalannya yang singkat dengan Tom, dia mendapat banyak pelajaran tentang cinta, hidup, kebijaksaan, harga diri, kekuatan, dan kepercayaan diri. Bertahun-tahun kemudian. Jane menjadi seorang penulis yang terkenal. Novelnya Pride and Prejudice banyak mendapat pujian. Itu adalah novel yang awalnya dia tulis ketika berada di london, bersama dengan Tom. Dia tidak ingin novelnya berakhir seperti hidupnya. Jadi Jane membuat sebuah ending yang bahagia. Jane tanpa sengaja bertemu lagi dengan Tom.....dan anaknya perempuannya Tom yang sangat mengagumi Jane dan novelnya. Tom menikah dan menjadi seorang pengacara sukses. Dia menamakan anak perempuannya dengan nama Jane Lefroy. Mendengar itu, Jane merasa agak sedikit tersentak. Ternyata Tom masih mencintainya. Tapi dunia mereka sudah berbeda. Jane memutuskan tidak menikah dan hidup dengan penanya. ** Oh la la.....Awalnya nonton film ini karena aku kesemsem banget sama pesona mata Tom Lefroy (James McAvoy), tampang charming dia terlalu berat untuk dialihkan. James McAvoy beda banget dari yang ada di film Narnia. Pokoknya di film Becoming Jane, McAvoy cihuy banget deh tampangnya :D Tapi kok endingnya begitu sih. Aku menyesalkan karena Jane Austen (Anne Hathaway) nggak mau memberi kesempatan sama Tom. Harusnya kalau dia memang cinta sama Tom, dia bisa tetap berada di samping Tom yang berjuang untuk hidup mereka. Berjuang dari nol, karena mereka berdua sama-sama miskin. Tapi nyatanya, Jane lebih memilih untuk memudahkan hidup dan karir Tom. Oh, akting Anne kurang bagus disini. McAvoy di sini charmingnya keterlaluan. Apalagi waktu dia lagi senyum, dan juga di balik british fashionnya. Cakep banget-banget. And of course, his eyes! Several of my favorite scenes :) ....Lagu. Iseng buka web-nya E.L James. Ada ostnya 50 shades!! *Langsung jingkrak-jingkrak* Untuk pertama kalinya setelah kurang lebih tiga minggu aku nggak bisa fokus untuk melanjutkan novel yang aku tulis, akhirnya tadi malam aku bisa bertahan sampai jam setengah dua pagi karena lagu.... Aku mulai bosan dengan playlist yang itu-itu aja. Aku butuh suasana baru, dan tadi malam. Aku dapat itu. Aku Bisa tenang dan fokus. Kebanyakan yang aku dengerin adalah music klasik. Ada juga lagu-lagu lain yang catchy banget. Oh, ya...aku dengerinnya pake earphone superbass yang hebat banget. Berasa lagi nonton suatu pertunjukan opera :D Ada satu lagu. Lagu lama, yang udah sering aku denger juga. Tapi dulu versi the calling...suara berat dengan lirik dan musik yang menggigit. Tadi malam aku dengar lagi lagu mereka, tapi dinyanyikan sama orang yang berbeda. Nuansanya juga berbeda. Itu lagu yang sama, tapi versi Charlene soraia bikin hati ngilu dan berdenyut-denyut nggak karuan :( If I could, then I would Tadi pagi, waktu keluar rumah langsung merasa hangat karena cuaca cerah.
"Hello Sunshine, I Miss You....." kataku waktu mau berangkat kerja sambil merasakan sinar mentari yang hangat. Beda banget dari hari kemarin. Apa yang terjadi kemarin adalah salah satu hari yang buruk dalam seminggu ini. Setelah pulang kerja di tengah hujan deras, aku bisa sedikit senang karena ada sekotak pizza hut di meja makan. Selama ini aku makan pizza biasa aja. Tapi malam itu aku kelaperan dan kedinginan. Jadi rasanya lebih enak dari biasanya. Tidur cepat karena lelah. Pas bangun paginya. LISTRIK MATI dan nggak ada air. Aku sampai harus nunggu berjam-jam sampai dibetulin dulu mana yang rusak. Akhirnya aku telat banget berangkat kerjanya. Baru setengah jalan dari rumah ke jalan raya, hujan tiba-tiba turun kayak air yang tumpah dari langit. "Oh, shit." aku yang lagi pegang blackberry untuk periksa beberapa SMS masuk, langsung aku lempar ke dalam tas, dan mengambil payung. Ibuku yang selalu ingetin untuk bawa payung. Aku buru-buru buka payung, dan menepi di ruko pinggir jalan untuk menaikan jeans lebih ke atas. Hujan pagi itu deras banget. Deras dan berangin. Nggak ada pilihan lain selain menerobos hujan, dan menunggu angkot yang lewat. Dan nggak perlu nunggu juga sih, karena aku langsung naik begitu sampai di pinggir jalan raya. Lima menit jalan dari rumah, lima menit naik angkot sampai kantor. OK. Aku kedinginan. Jeans-ku agak lembab karena saking dinginnya. Kulitku langsung pucat saking dinginnya. Untuk beberapa alasan, aku lebih suka panas. Tapi aku lebih sering pusing kalau kena panas. Mungkin aku lebih suka hangat. Accidentally, I open E.L James website. I found so many many many good things. And....i almost crazy with all those classic things. Really proud with her passion about music, books, and wine... |
Authorhttp://about.me/meibee Archives
May 2016
Categories
All
|