Aku labil beberapa hari ini. Aku terlalu banyak bicara, padahal seharusnya diam dan berpikir. Aku maksain diri untuk selalu tersenyum dan berbicara, karena diam selama beberapa detik aja bisa membuatku mengingat sesuatu yang aneh.
Aku sebut aneh, karena aku nggak tahu apa itu. Tapi aku tahu, ada sesuatu yang salah, ada sesuatu yang hilang walaupun sebenarnya aku nggak memiliki sesuatu itu. Sesuatu yang entah bagaimana, menjadi semu dalam sekejap. Sebuah tempat yang tadinya terang benderang menjadi gelap gulita dalam hitungan detik.
Aku mungkin pandai menyembunyikan sesuatu, tapi aku nggak pandai berpura-pura. Semakin aku bersikap bias, semakin jelas rupa perasaanku. Dan ketika aku memulai mengetik judul catatan ini, semuanya menjadi semakin bias.
Pagi ini, aku seperti terkungkung embun yang sangat dingin, perasaanku sesak dan tiba-tiba saja ingin menangis. Padahal aku masih bertanya-tanya....Ada apa? Kenapa?
Tidak mengerti bukan berarti tidak mencoba untuk mencari tahu agar mengerti. Aku tahu, ah....salah, sebenarnya aku tidak pernah tahu dan tidak pernah mengerti. Aku hanya menerima dan merasakannya, mengingatnya dan suatu saat akan hilang dengan sendirinya.
Waktu, hanya waktulah yang akan membuatku mengerti. Aku sudah pernah melewati hal seperti ini, jadi aku bisa karena aku sudah terbiasa. Oh ya, tentu saja aku akan dianggap aneh. Seperti kebanyakan orang yang tidak pernah mengerti tentang diriku.
Dan sebenarnya ini bukan tentang sesuatu, tapi seseorang.
Morning - 24012012
@Bedroom
****
Now I'm standing alone in a crowded room
And we're not speaking
And I'm dying to know
Is it killing you like it's killing me, yeah
And I don't know what to say since a twist of fate
When it all broke down
And the story of us
Looks a lot like a tragedy now
(taylor swift)