Hal yang satu ini penting banget buat aku. Entah itu lagi nonton film atau baca cerita.
Pernah nonton film yang building story-nya sampai/lebih dari 75% dari keseluruhan cerita? Aku pernah....
Tapi kalau baca novel yang building story-nya sampai lebih dari 50%, kayaknya belum pernah deh. Kalau cerpen, kayaknya sih pernah (Ah, iya maaf...semua serba kayaknya....karena aku gak inget udah baca apaan aja -__-)
Ini tuh semacem nonton acara demo memasak. Penyiapan bahannya terlalu lama, padahal masak-memasaknya cuma sebentar.
Masalahnya adalah cerita yang building story lebih dari 50%, bisa membuat si penonton atau si pembaca nguantukkk!
Tapi gak semuanya ngantuk sih, kadang ada orang yang suka dengan konsep cerita pelan-pelan dan minim dialog. Kalau minim dialog, aku masih tahan. Lah, kalau building story-nya kelamaan....nanti diakhir cerita kesannya jadi
"Ya, ampun....ternyata gitu doang inti ceritanya"
Jadi, aku mau menghindari dari building story yang melebihi 50% dari keseluruhan cerita.
Kenapa tiba-tiba aku mikirin ini?
Karenaaaaaa......semalem aku lagi ngerjain proyek #3
Eh masaaaaaaaaaa, 115 halaman-Spasi 1,5-TNR belum sampai tengah cerita T_________T
Kan gawat tuh??? Tapi kalau aku pikir-pikir lagi....ini bukan masalah di konsep building story. Mungkin aku pengennya alur cerita berjalan lambat, makanya bisa sebanyak itu pengembangan dari draftnya. Gak mungkin aku ngebuang banyak adegan, hanya karena terbatas jumlah halaman. Ya sudahlah...selesaikan saja dulu novelnya. Masalah pangkas halaman, lihat aja nanti :)
YOSH!! Proyek #3 mesti selesai awal september. SEMANGAT!