“Dan jika kamu khawatir tidak dapat berbuat adil terhadap anak-anak atau perempuan yatim (jika kamu mengawininya), maka kawinlah dengan perempuan lain yang menyenangkan hatimu; dua, tiga, atau empat. Jika kamu khawatir tidak dapat berbuat adil (terhadap istri yang terbilang), maka kawinilah seorang saja, atau ambillah budak perempuan kamu. Demikian ini agar kamu lebih dekat untuk tidak berbuat aniaya”
(An-Nisa' 3).
Jujur, pemahamanku dalam masalah agama juga kurang baik. Tapi kalau sekedar membedakan mana yang baik dan mana yang benar, mungkin cukup bisa dimengerti. Kenapa aku sampai membahas hal kayak gini? Karena Media. Media yang meracuni mata dan telingaku dengan berita-berita poligami yang belakangan ini santer banget. Kenapa masyarakat zaman sekarang, suka sekali mengkonsumsi hal-hal/masalah pribadi orang lain? Apa mereka nggak punya masalah sampai harus membuka atau menyelidik aib orang lain? Entahlah. Yang jelas, aku nggak mau ikut menghakimi mereka. Biar itu jadi urusan mereka.
Kembali ke masalah poligami. Aku masih single, belum menikah. Tapi kalau misalnya suatu hari, saat aku udah menikah dan ditanya aku lebih memilih suamiku berpoligami atau aku dicerai. Aku pilih yang kedua. Alasannya :
1. Kalau seorang pria memang mencintai wanita yang dinikahinya sepenuh hati, dia tidak akan berpaling ke wanita lain. Terlepas dari ayat yang memperbolehkan poligami, apakah baik kalau seorang pria yang 'katanya' sibuk di luar sana mencari nafkah untuk keluarga, dan merasa berhak bersenang-senang dengan wanita lain yang bukan muhrimnya? Dari situ aja udah dosakan? Dan bahkan mempunyai hubungan diam-diam di belakang istrinya, dan bahkan berbohong pada anaknya, pada istrinya, sibuk kerja pulang malam dan sebagainya, dan ternyata malah ke rumah wanita lain? Apakah salah kalau wanita yang merasakan ketidak adilan dan lebih memilih untuk bercerai?
Surat An-Nisa’ ayat 3: ”…Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja…”
Maaf kalau aku ambil contoh wanita dengan sebutan 'Muslimah' Karena kebanyakan wanita yang aku lihat sebagai istri kedua, ketiga, atau istri siri adalah wanita dengan penampilan seperti itu. Apa mereka memang benar-benar dibutakan oleh nafsu duniawi?
An-Nisa‘ ayat 129: “Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil di antara istri(mu), walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian…”
Entahlah, aku juga belum mengerti. Mungkin suatu hari nanti aku bisa ngerti.