Rating : 3/10
Teman: Nonton The Conjuring yuk?
Aku : Film apaan itu?
Teman: Film hantu! Serem banget katanya. Trailernya aja serem.
Aku : Masa sih?
Teman: Iya! Lagi hot itu, dimana-mana pada ngomongin the conjuring.
Aku : Nggak ah, gak suka film horror. Paling cuma ngagetin aja.
Teman: Yang ini beda! Soalnya diangkat dari kisah nyata.
Aku : Oh ya?
***
Itulah awal mula aku disuruh nonton the conjuring. Udah gak mau, tetap dipaksa. Entah si teman takut nonton sendirian, atau cuma mau nakutin-nakutin. Secara aku orangnya kagetan banget. Dan aku nonton deh film itu. Sendirian. Aku nggak nonton di bioskop, karena versi online udah keluar. Aku nonton di PC dengan headset, malam-malam pula.
Udah siap-siap mental nih. Kalau memang sangat menakutkan sampai (mungkin) membuatku menjerit-jerit, aku pasti bakalan stop nonton. Tapi ternyata...seperti ini ceritanya:
Berlatar tahun 1971, kisah dimulai dari suami-istri yang juga merupakan paranormal investigator Ed Warren dan Lorraine Warren. Mereka menceritakan kisah Annabelle yang sangat terkenal kehorrorannya. Boneka hantu yang merupakan salah satu koleksi dari Ed dan Lorraine. Annabelle mereka peroleh dari hasil 'berburu' hantu. Nama Ed dan Lorraine banyak dikenal orang, karena mereka menguraikan kisah tentang apa yang mereka lakukan untuk menjinakan hantu.
Sementara itu di daerah Harrisville, Keluarga Perron membeli sebuah rumah tua yang letaknya dekat dengan danau. Roger Perron dan Carolyn Perron, beserta lima anak perempuan mereka, awalnya merasa senang dengan rumah baru mereka. Tapi kemudian, keanehan demi keanehan mulai muncul satu persatu. Sampai keanehan itu mulai terasa sangat menakutkan. Ketika mereka tidak tahan lagi dengan keanehan di rumah mereka, Carolyn menemui Ed dan Lorraine untuk mengecek apa yang sebenarnya terjadi. Dimulailah invetigasi untuk mengecek, apakah benar ada aktivitas hantu seperti yang diceritakan Carolyn.
Ternyata memang ada. Lorraine seperti atau memang mempunyai indera keenam yang bisa melihat makhluk kasat mata. Dia bisa melihat bayangan sekelebat mata, atau pun mayat yang tergantung di atas pohon. Sedangkan suaminya - Ed, tidak bisa melihat apa yang dilihat Lorraine. Setelah yakin bahwa aktivitas hantu mulai menebar terror, dimulailah praktek Ed dan Lorraine. Mereka memasang kamera dan alat perekam di setiap sudut rumah Keluarga Perron.
Apakah kemudian ceritanya semakin menarik dan menakutkan?
TIDAK.
Serius, aku ngaaaaaaaaaaaaaaantuk banget nungguin hantunya keluar. Mana sih? Kok begini-gini doang ceritanya? Kok cuma cerita-cerita doang? Walau ada beberapa adegan yang bermaksud untuk mengagetkan, seperti suara pintu ditutup dengan keras (Udah bisa aku tebak) Dan semuanya semakin membosankan...karena udah mau habis ceritanya masih datar banget.
Anehnya, kenapa cerita Annabelle juga dibuat macam selingan horror. Mungkin supaya pikiran penonton nggak hanya terfokus sama Haunted House? AHHH. Pokoknya membosankan deh. Aku tungguin sampai cerita selesai. TARAAAAA. Happy ending :D
HAHA. Nggak ada yang mati loh. Darahnya cuma cipratan doang. Mungkin cerita horror dengan banyak hantu atau darah atau zombie sudah terlalu mainstream, jadi mereka hanya bermain dengan kisah yang menakut-nakuti pikiran kita aja? Mungkin.
Cerita keluarga yang membeli rumah murah, tua, terpencil dan kemudian menjadi rumah berhantu karena menyimpan kisah masa lalu yang tragis, adalah sebuah kisah hantu yang sangat klasik. Ditambah lagi semuanya berjalan sempurna, sampai satu persatu keanehan muncul. Bedanya, kalau yang ini versi soft-nya. Pengambilan gambar untuk kesan pucat, angker, bahkan nggak membuat kesan horrornya keliatan. Biasa aja. Pasti yang paling menjual dari cerita ini adalah, diangkat dari kisah nyata. Katanya mau ada sekuelnya, tapi membahas tentang Annabelle.
Tentang arti The Conjuring, aku lebih suka mengambil arti yang ini:
a. To summon (a devil or spirit) by magical or supernatural power.
b. To influence or effect by or as if by magic: tried to conjure away the doubts that beset her.